Wednesday, February 26, 2014

Gue dan tragedi pengeroyokan

Ini terjadi ketika gue sekolah  di MTsN. Waktu itu gue kelas tiga dan masa-masa tryout UAN. Gue orangnya suka bercanda, ngisengin dan nyebelin. Mau canda gimana pun gue layani. Jadi siapa yang nggak tahan dengan bercanda nggak usah mulai bercanda sama gue, karna sekali gue kena, orang itu bakal dua kali lebih besar terkena balasan dari gue. Jarak dari rumah kesekolah sekitar 10km dan memang gue lebih suka bersepeda ke sekolah karena asik bergerombol-ria bersama teman-teman. Pada waktu itu gue lagi “berantem suara” dengan teman kampung gue namanua  fahmi , pokoknya terbawa-bawa nama ayah gue, dan gue nggak bisa bawa nama ayah dia karena udah (maaf alm). Jadi sepanjang perjalanan kami berdua bising dengan sumpah serapah yang entah kemana-mana. Sampai satu titik kami sepakat berdamai, karena sebenarnya kami masih punya hubungan saudara. Hanya saja kami nggak mau memperlihatkan kepada teman kalau kami sudah berdamai, jadi teman kami bosan dengan celotehan kami yang tak kunjung selesai, oleh karena itu mereka melaju dengan sepeda meninggalkan kami berdua. Dan menunggu kami di persimpangan yang ada jembatannya tempat biasa kami nongkrong sebelum pulang kerumah. Nah pada waktu itu tas teman gue samsul bahri atau kami manggilnya (kicul) digantungkan di atas jembatan dan dia  buang air diantara rimbunan pepohonan. Dan pas gue lewat, dengan sengaja gue senggol tas dia ke sampai jatuh kebawah dan hampir jatuh sungai. (hanya hampir aja) lalu gue langsung ngeloyor pulang tanpa ada rasa bersalah. Dan ternyata dia kurang senang dengan tindakan gue, (biasanya dia yang candain gue biasa aja).
Nah, pemirsa dimanapun anda berada,(hehehe). Ternyata lagi nih si kicul( wah nggak enak kali nih nama dia, ganti aja ya,) si samsul maksud gue,  meng-adu-manusia (adu domba), sekaligus menjual nama gue ke temannya yang 3 tahun diatas gue, dan udah nggak sekolah lagi, namanya mus (katanya preman gitu) badannya lumayan tegap dan berotot hasil kerja perkebunan, jadi samsul bilang kalo gue nantangin dia berantem dan nggak takut sama dia. Lantas dia emosi, dan akan nantangin gue duel.

            Gue sih biasa aja, dan nggak tau awalnya Cuma pas hari jumat, samsul bilang, “untung  hari ini hari jumat kalau nggak kau mati, lihat aja besok”. Gue mah santai, nggak terlalu memperdulikan apa kata dia, karena gue pikir dia main-main. Nah keesokan harinya, hari sabtu kami pulang sekolah kalau nggak sala ber-enam orang, termasuk gue. Memang perasaan gue nggak enak waktu itu. Dan ternyata benar. Mereka benar-benar menunggu di areal persawahan yang memang tidak ada orang. Mereka bertiga, samsul, mus, dan deden. Pas dekat, gue disuruh berhenti, dan gue santai aja melewati mereka, dan tiba-tiba, DUUK, sebuah pukulan mengenai punggung gue. Karena rasanya nggak sakit gue terus aja mengayuh sepeda, meninggalkan mereka, pikir gue mereka nggak bakalan mengejar gue, dan ternyata salah, bertiga mereka berlari mengejar gue dan menendang sepeda gue dari belakang, tentu saja gue jatuh, lalu mus merah kerah baju gue dan mendorong gue ke arah persawahan, sambil teriak-teriak, “BERANI KAU SAMA AKU SYEETAAAN !!!!” dalam hati gue teriak, “LALALALA YEYEYE” sambil joget bang jali hahahahahahahaha. Dan ternyata mereka bertiga mengelilingi gue, tanpa bisa dielak, sebuah tumbukan keras mendarat di bagian mata kiri gue, DUUUK, dengan gaya slow motion, lalu sebuah terjangan di rusuk kiri tanpa bisa gu hindari,  gue mau bangun dan mempersiapkan jurus andalan gue ( jurus langkah seribu ahahahahaha) maksudnya mau membalas pukulan-pukulan yang gue terima, tapi belum sempat gue bertindak, kembali jotosan, terjangan dan gigitan mendarat di bagian tubuh gue,(untung bawah pusar nggak jadi korban, kan bahaya). Ya, dengan sangat disesali, gue harus ambruk ditangan berandal cap sendal jepit, tersungkur dan diinjak, 3 lawan 1 nggak seimbang men !!! dengan kondisi mata kabur belum tentu gue bisa membalikkan keadaan, memenangkan pertarungan, jadi dengan berat hati gue harus bilang gue kalah, dan sanga t berat sekali harus memerankan orang pingsan dengan air liur menetes seolah olah tidak sadarkan diri (ini jurus terakhir sob bisa dipakai saat kondisi gawat) jadi melihat kondisi gue yang seperti itu mereka berhenti menginjak badan gue, lalu digoyang-goyangkan badan gue mengecek kondisi sesungguhnya, sambil menahan nafas gue masih ingat kata mereka yang intinya gini “dia masih hidup kan??” hahahaa, sumpah geli kalau mendengarnya sambil bayangin tampang ketakutan mereka, akhirnya mereka bergegas meninggalkan gue.

Guys, diatas gue cerita kalau pulang kami berenam orang. Tapi disaat pengeroyokan tadi kemana mereka ?? ternyata teman-teman gue hanya menyaksikan perkelahian secara LIVE didepan mata. Dan sama sekali tidak ada niat untuk membantu gue, padahal kalau dipikir kami menang jumlah, dah paling tidak satu orang pergi meminta pertolongan, atau minimal, ambil potongan kayu buat menghajar  lawan gue. Ternyata soal yang satu ini gue salah berteman, kenapa gue berani mengatakan ini, (maaf kawan, kalian teman terburuk yang pernah gue kenal). Hanya melongo “menikmati” pertunjukan didepan mata, mungkin sambil ngupil haha. Dan yang bikin gue sakit hati adalah, setelah pengeroyok gue pergi, baru dia mendekati badan gue yang babak belur, lalu dengan bodohnya bertanya “sakit nggak?” rasanya mau gue tempeleng dan balik bertanya “gimana sakit atau tidak?”. Lebih bikin gue nggak mau berteman sam mereka adalah, saat mereka melihat mata kiri gue yang bonyok atau membengkak, mereka semua ketawa keras dan berkata dengan oon nya “ihh bengkak” sumpahh sakit hati kali !!!


Gue pulang kerumah dan langsung mengunci pintu, setelah orang pada heboh dan ibu gue menjerit dan menangis. Karena gue satu-satunya ahli keluarga yang bermasalah sampai dikeroyok, abang gue kebetulan nggak ada, dia kuliah di luar daerah. Jadi disiapkan lah pasukan untuk mengadakan pertemuan dengan kepala desa, lalu kami di sidang dengan berbagai tuntutan, salah satunya uang tunai 6 juta. Setelah cukup alot dengar berbagai saksi, layaknya persidangan di pengadilan tinggi, mereka (orang yang mengeroyok gue harus membayar 2,7 juta rupiah dan surat perjanjian. Dan karena mereka sebenarnya orang yang ekonomi bawah, jadi bayarnya setengah dulu untuk uang muka, jadi dibayarlah 1.7 juta, dan 1 juta nya menyusul, akhirnya sampai sekarang satu juta itu belum dilunasi, hanya saja orang tua gue nggak mempermasalahkan uang, hanya membuat efek jera si pelaku.


Sebenarnya banyak efek negatif yang gue dapatan, baik secara fisik atau non fisik. Contohnya pembuluh mata kiri gue pecah dan menyebabkan merah hampir seminggu, sebenarnya efeknya jangka panjang meski nggak sampai membuat mata juling (hahahahaha amit amit) tapi tetap aja agak berbeda dibandingkan mata kanan. Dan yang gue sayangkan adalah image gue yang hancur pada saat itu, dengan mata bengkak dan merah gue tetap sekolah, teman-teman ada yang simpatik, mengolok-olok (ee, ada si buta dari goa hantu nih), sampai gue dipalak (beli cendol donk sana, lu dapat duit banyak kemaren,).


Namun disisi lain gue dapat hikmah dari pengeroyokan gue, tuhan memang maha adil bagi hambaNya, serius men!! Mulai dari terkenalnya nama gue seantaro jagat kecamatan, siapa yang nggak kenal gue. Dan untuk menutupi kemaluan gue, eh maksudnya rasa malu dalm diri gue !!, jadi didepan teman dari daerah lain yang calon-calon preman masa depan (gue yang dikenal, tapi sumpah banyak nama mereka yang gue ngga tau, jadi pasang tampang sok tau aja hhaa)  gue cerita dengan bumbu-bumbu penambah yang bikin mereka bergidik mendengarnya, gue ceritain kalau, gue langsung dikeroyok bertiga, tapi tetep gue layanin dan mereka kewalahan, 3 vs 1, sekali gue tonjok tumbang pimpinannya, dan endingnya karena gue kepleset dan jatuh, mereka menang setelah menginjak gue. Nah, padahal ceritanya terbalik, yang penting gue makin disegani diantara mereka hahahaha. Dan hal menyenangkan adalah, gue bisa beli barang barang yang gue suka, yaa donk, dapat duit banyak untuk anak seumuran gue. Sampai uang masuk SMA gue juga diambil dari hasil “kerja keras” gue. Asyik kan???


Memang harus diakui sejak hari itu, mulailah tercipta musuh-musuh  dalam kehidupan semu gue. Dan karena kami terikat dengan sebuah perjanjian, tidak bisa macam-macam lagi, bagaimanapun juga, siapa yang memulai, dia yang dituntut lebih keras. Sampai sekarang kalau gue bertemu atau berpapasan dengan yang namanya Mus, dan deden, gue pasang tampang sangar, pandangan mata tajam kearah mereka, dan mereka juga begitu. Itu bukan api api cinta, hhaaa, tapi api api kemarahan yang tertunda. Lantaran teman gue samsul meminta maaf, dan baik-baikin gue,ya  gue terima , bagaimanapun juga dia mantan teman sekolah gue, harus profesional dalm kehidupan.


Oh ya, hampir gue lupa, bab yang tak kalah pentingnya,ibu nya Mus (orang yang ngeroyok gue) itu jualan es cendol di persimpangan kampung gue, nah gue paling demen pulang sekolah minum dan makan martabak yang super enak, meskipun sering pas pulang kebanyakan dari kami udah kehabisan uang, kami bisa NGUTANG !!! “bon dulu bik” atau “besok bayar bik” atau, “biasa bik:” hahahahaa, dan waktu itu hutang  tertinggi yang pernah gue raih sebanyak 10 ribu loh.. tapi kalau nggak salah hutang gue sudah lunas kok !!! dan sedih juga sebenarnya, sejak kejadian pengeroyokan, si bibik berhenti berjualan. Dan langsung pindah kerumah anaknya yang di lain kota, menurut ceritanya si bibik malu dengan ulah anaknya yang sudah melewati batas. Hiksss hikssss... dan terahir gue dengar sibibik sudah menghembuskan nafas yang terakhir (semoga diterima disisiNya, amiiin). Gue masih ingat dengan segala kebaikan dan rasa cendolnya, karena suatu ketika bibik pernah bilang “Kalau sudah jadi orang besar dan tak tinggal disini lagi, jangan lupakan bibik ya nak   nah sambil melahap martabak jumbo dan mulut gue juga penuh dengan beberapa gigitan besar potongan martabak, gue berujar “iya bik insyalah”.


Yaa, begitulah tentang sebuah pengeroyokan yang gue alami, mulai hari itu gue sadar seperti apa sebenarnya seorang sahabat. bukan hanya untuk meikmati kesenangan semata, tapi selalu ada disaat kita membutuhkan. Teman memang harus banyak, tapi selektif untuk dijadikan sahabat sejati. Well sampai jumpa !!!!!

2 comments:

  1. Sedih membaca ceritamu Gan.....!!!
    Sabar n semangat mnjalani kehidupan....keep smile.... :-)

    ReplyDelete