Donor darah
adalah suatu proses pengambilan sebagian darah “segar” yang dimiliki tubuh yang
kemudian disimpan dikantong khusus sebagai persiapan bagi orang-orang yang
membutuhkan nantinya. Menyumbangkan darah merupakan sebuah aktivitas yang
bersifat humanity karena dengan
berbagi darah kita bisa menyelamatkan orang-orang yang sedang membutuhkan
darah. Perlu diketahui bahwa dengan mendonorkan sebagian darah bukan berarti
kita akan kekurangan darah kelak. Karena jumlah yang diambil berkisar
250cc-500cc sedangkan yang kita miliki adalah 5000cc. Lagipula darah yang kita
miliki akan segera “berkembangbiak’ kembali. donor darah juga bukan sembarang
mendonor, akan tetapi ada sistematika
syarat dan ketentuan yang harus dilalui terlebih dahulu, seperti pengecekan kondisi tubuh si pendonor,
dan beberapa tes yang harus dijalani agar. Kira-kira begitulah. :D
Well, sejak lama
gw memang berniat donor darah, namun barulah Pertengahan 2013 yang lalu untuk
pertama kalinya gw donor darah. Itu hanya kebetulan dan mendadak tidak ada
direncanakan sama sekali. ceritanya dimulai, jreng jreng jreng....
suatu hari
ketika HIMA (himpunan mahasiswa) kabupaten domisili gw mengadakan sebuah acara
pertemuan seluruh mahasiswa kabupaten serta pelantikan HIMA baru (gw anggota
salah satu bidang) yang diadakan di gedung juang pekanbaru. Acara tersebut
dimulai pukul 8 malam dan berlangsung dengan meriah meskipun diluar hujan deras
ditambah lempar-lempar telur cicak (ada yang ulang tahun kali wkwkwkw). Acara
itu selesai sekitar pukul 11 malam kalau gak salah (soalnya lihat jam teman sih
hehe). Nah pas diakhir acara si MC mengumumkan dengan suara serak serak becek
bahwa ada seorang anggota keluarga mahasiswa yang sedang membutuhkan darah
segar (vampir kali ya) dan bagi yang ingin mendonor segera ke panitia atau
melapor ke saya (MC-red) . Mendengar itu gw yang notabenya pahlawan dibalik
layar merasa bahwa ini saatnya untuk donor darah. Lalu gw menghampiri si WC eh
si MC tadi, dan dengan tampang meyakinkan gw bilang,” gw donk gw donk gw donk,
ambil nih darah gw yang suuuper seger” kata gw sambil guling guling dibawah rok
si MC, wkwkkwkwkwkw.
Singkat cerita
gw dibawa ke kantor PMI untuk pengambilan darah. Sekitar jam 12 malam disana.
Dan gw langsung diarahkan ke bagian pendaftaran dan pengecekan organ tubuh gw.
Mulai dari timbangan berat badan, tinggi badan serta beberapa investigasi
pertanyaan yang gw dengan “iya” dan “tidak”. Dan sinilah baru gw tahu bahwa
ternyata gw aslinya berdarah biru bukan berdarah merah ahahah, maksudnya
golongan darah gw B+ .
Lalu dengan
perasaan berdebar-debar gw menuju tempat yang sudah disediakan dengan
sedemikian rupa indah. Ya, tempat dimana gw akan di eksekusi untuk diambil
darah. Setelah gw duduk atau tepatnya setengah berbaring masuklah seorang
suster cantik sambil menyeringai menampakkan deretan gigi nya yang rapi sambil
membawa belasan jarum gede yang di gantungkan dibahu kiri. Untung dia ga
ngesot. Kalo gak pasti udah pipis gw. Wkwkwkw. Lalu dia duduk disamping
kanan dan meraih lengan gw setengah
bercanda dia bilang, “yakin mau donor darah ?? kerempeng gini emang ada
darahnya?” gak mau kalah gw bilangin “yee jangan salah, kerempeng gini
gara-gara isinya darah semua gak ada lemak sama sekali kayak kamu”, dengan
setengah terkekeh dia kembali bilang “yah kerempeng tapi ganteng malah keren
kok daripada gemuk jelek lagi ” katanya
lagi, sontak gw ternganga lalu bilang dalam hati (elu baru sadar kalau gw
ganteng ) hahahahaa.
Si suster bilang
kalo akan sedikit sakit saat ditusuk jarum di lengan gw nantinya seperti
gigitan semut gitu. Gw hanya mengiyakan aja. Kemudian mulai lah ditusuk ke
lengan gw. Owwh, suster pembohong kata gw dalam hati, ini mah bukan semut
biasa, tapi 10 ekor semut api !!!! . dan ternyata tusukan pertamanya meleset
karena tidak tepat ke urat yang seharusnya. Otomatis dicabut dan diulangi
sekali lagi. Dasar suster, cantik tapi “sangar” jadilah gw di “gigit” 20 ekor
semut api malam itu. Setelah selesai dan darah gw mengalir normal ke kantong
khusus kemudian dia pamit keluar dan posisi dia digantikan suster gendut yang
merusak pemandangan gw. Apess dah gw yang awalnya asyik-asyik bakalan ditemani
suster imut malah ditemani yang amit amit, wkwkwkw. Yasudah gw diem aja sambil
nonton tivi. Sampai akhirnya gw rasanya sedikit mengantuk.
Terdengar sayup
sayup suara orang dan sedikit keributan di sekitar gw. Serta ada yang
mengguncang-guncang badan sambil
neriakin nama gw, perlahan-lahan dan berat rasanya gw membuka mata. Awalnya
terasa kabur, dan perlahan semakin jelas, gw melihat orang-orang berkerumun di
samping gw dengan raut wajah setengah ketakutan, badan gw basah dengan keringat
yang bercucuran dengan lugunya gw ngomong, “kalian lagi ngapain?” setelah agak
sadar kembali gw ngomong, “eh gw dimana” “apa yang terjadi?”. Barulah orang
orang yang melihat gw langsung berjingkrak senang sambil berjoget dan setengah
teriak mereka berkata dengan serempak, “selamat anda barusan pingsan !!!.
whatttttttttt?????
Lalu seorang
narasumber yang terpercaya menceritakan semua hal yang terjadi. gw mendengarkan
dengan seksama sambil minum susu dan 5 buah roti yang di sediakan gratis hanya
untuk gw. Ternyata darah yang keluar hanya setengah kantong saja gw udah down. Pikir gw, pasti efek si suster
gendut tadi, atau jangan-jangan dia udah ngapa-ngapain gw saat gw pingsan. Oh
tidakk, mati gw !!
Kalau diingat
kembali, gw tidak tahu kalau gw bakalan pingsan. Ya gw rasakan adalah perasaan seperti mulai
mengantuk dan akhirnya gelap gulita, kosong, dan kemudian sayup sayup ada suara
dan akhirnya sadar. Seperti bangkit dari kematian. Waduuhh... sebenarnya malu
juga gw sama suster imut tadi eheem, kemudian sama orang yang sudah membawa gw
ke PMI dengan harapan darah segar gw. hanya setengah yang bisa diambil, dan gw
memang drop.
Tapi sejujurnya
dalam hal ini gw juga “berbohong” sama petugas yang nge-cek kondisi gw.
beberapa hari belakangan gw tidurnya sering telat, kemudian gw juga main
futsal, dan makan gw juga gak teratur. Nah kan gw kena batunya. Jadi sebenarnya
kalau mau donor darah, pastikan kondisi sedang fit. Atau paling tidak dalam kasus
mendadak seperti ini, jangan terlalu nekat meskipun nekat itu juga perlu
dilakukan.
Sejak hari itu
gw sama sekali gak kapok untuk donor darah dan kemaren pas ada acara donor
darah massal yang gw tau infonya seminggu sebelum acara tersebut. gw juga ikut
mengambil bagian dari donor darah dan tidak terjadi apa-apa bahkan rasanya gw
lebih sehat dan makin bergairah.
Intinya, sebelum
donor darah persiapkan fisik dan mental dan jadikan donor darah menjadi gaya
hidup anak muda yang peduli terhadap sesama. Kalau bukan kita siapa lagi ????
Mari budayakan
bagi bagi darah :D
No comments:
Post a Comment