Monday, May 12, 2014

Gue dan Donor Darah

Donor darah adalah suatu proses pengambilan sebagian darah “segar” yang dimiliki tubuh yang kemudian disimpan dikantong khusus sebagai persiapan bagi orang-orang yang membutuhkan nantinya. Menyumbangkan darah merupakan sebuah aktivitas yang bersifat humanity karena dengan berbagi darah kita bisa menyelamatkan orang-orang yang sedang membutuhkan darah. Perlu diketahui bahwa dengan mendonorkan sebagian darah bukan berarti kita akan kekurangan darah kelak. Karena jumlah yang diambil berkisar 250cc-500cc sedangkan yang kita miliki adalah 5000cc. Lagipula darah yang kita miliki akan segera “berkembangbiak’ kembali. donor darah juga bukan sembarang mendonor, akan tetapi ada sistematika  syarat dan ketentuan yang harus dilalui terlebih dahulu,  seperti pengecekan kondisi tubuh si pendonor, dan beberapa tes yang harus dijalani agar. Kira-kira begitulah. :D

Well, sejak lama gw memang berniat donor darah, namun barulah Pertengahan 2013 yang lalu untuk pertama kalinya gw donor darah. Itu hanya kebetulan dan mendadak tidak ada direncanakan sama sekali. ceritanya dimulai, jreng jreng jreng....


suatu hari ketika HIMA (himpunan mahasiswa) kabupaten domisili gw mengadakan sebuah acara pertemuan seluruh mahasiswa kabupaten serta pelantikan HIMA baru (gw anggota salah satu bidang) yang diadakan di gedung juang pekanbaru. Acara tersebut dimulai pukul 8 malam dan berlangsung dengan meriah meskipun diluar hujan deras ditambah lempar-lempar telur cicak (ada yang ulang tahun kali wkwkwkw). Acara itu selesai sekitar pukul 11 malam kalau gak salah (soalnya lihat jam teman sih hehe). Nah pas diakhir acara si MC mengumumkan dengan suara serak serak becek bahwa ada seorang anggota keluarga mahasiswa yang sedang membutuhkan darah segar (vampir kali ya) dan bagi yang ingin mendonor segera ke panitia atau melapor ke saya (MC-red) . Mendengar itu gw yang notabenya pahlawan dibalik layar merasa bahwa ini saatnya untuk donor darah. Lalu gw menghampiri si WC eh si MC tadi, dan dengan tampang meyakinkan gw bilang,” gw donk gw donk gw donk, ambil nih darah gw yang suuuper seger” kata gw sambil guling guling dibawah rok si MC, wkwkkwkwkwkw.


Singkat cerita gw dibawa ke kantor PMI untuk pengambilan darah. Sekitar jam 12 malam disana. Dan gw langsung diarahkan ke bagian pendaftaran dan pengecekan organ tubuh gw. Mulai dari timbangan berat badan, tinggi badan serta beberapa investigasi pertanyaan yang gw dengan “iya” dan “tidak”. Dan sinilah baru gw tahu bahwa ternyata gw aslinya berdarah biru bukan berdarah merah ahahah, maksudnya golongan darah gw B+ . 


Lalu dengan perasaan berdebar-debar gw menuju tempat yang sudah disediakan dengan sedemikian rupa indah. Ya, tempat dimana gw akan di eksekusi untuk diambil darah. Setelah gw duduk atau tepatnya setengah berbaring masuklah seorang suster cantik sambil menyeringai menampakkan deretan gigi nya yang rapi sambil membawa belasan jarum gede yang di gantungkan dibahu kiri. Untung dia ga ngesot. Kalo gak pasti udah pipis gw. Wkwkwkw. Lalu dia duduk disamping kanan  dan meraih lengan gw setengah bercanda dia bilang, “yakin mau donor darah ?? kerempeng gini emang ada darahnya?” gak mau kalah gw bilangin “yee jangan salah, kerempeng gini gara-gara isinya darah semua gak ada lemak sama sekali kayak kamu”, dengan setengah terkekeh dia kembali bilang “yah kerempeng tapi ganteng malah keren kok daripada gemuk  jelek lagi ” katanya lagi, sontak gw ternganga lalu bilang dalam hati (elu baru sadar kalau gw ganteng ) hahahahaa.


Si suster bilang kalo akan sedikit sakit saat ditusuk jarum di lengan gw nantinya seperti gigitan semut gitu. Gw hanya mengiyakan aja. Kemudian mulai lah ditusuk ke lengan gw. Owwh, suster pembohong kata gw dalam hati, ini mah bukan semut biasa, tapi 10 ekor semut api !!!! . dan ternyata tusukan pertamanya meleset karena tidak tepat ke urat yang seharusnya. Otomatis dicabut dan diulangi sekali lagi. Dasar suster, cantik tapi “sangar” jadilah gw di “gigit” 20 ekor semut api malam itu. Setelah selesai dan darah gw mengalir normal ke kantong khusus kemudian dia pamit keluar dan posisi dia digantikan suster gendut yang merusak pemandangan gw. Apess dah gw yang awalnya asyik-asyik bakalan ditemani suster imut malah ditemani yang amit amit, wkwkwkw. Yasudah gw diem aja sambil nonton tivi. Sampai akhirnya gw rasanya sedikit mengantuk.


Terdengar sayup sayup suara orang dan sedikit keributan di sekitar gw. Serta ada yang mengguncang-guncang badan  sambil neriakin nama gw, perlahan-lahan dan berat rasanya gw membuka mata. Awalnya terasa kabur, dan perlahan semakin jelas, gw melihat orang-orang berkerumun di samping gw dengan raut wajah setengah ketakutan, badan gw basah dengan keringat yang bercucuran dengan lugunya gw ngomong, “kalian lagi ngapain?” setelah agak sadar kembali gw ngomong, “eh gw dimana” “apa yang terjadi?”. Barulah orang orang yang melihat gw langsung berjingkrak senang sambil berjoget dan setengah teriak mereka berkata dengan serempak, “selamat anda barusan pingsan !!!. whatttttttttt?????


Lalu seorang narasumber yang terpercaya menceritakan semua hal yang terjadi. gw mendengarkan dengan seksama sambil minum susu dan 5 buah roti yang di sediakan gratis hanya untuk gw. Ternyata darah yang keluar hanya setengah kantong saja gw udah down. Pikir gw, pasti efek si suster gendut tadi, atau jangan-jangan dia udah ngapa-ngapain gw saat gw pingsan. Oh tidakk, mati gw !!


Kalau diingat kembali, gw tidak tahu kalau gw bakalan pingsan. Ya  gw rasakan adalah perasaan seperti mulai mengantuk dan akhirnya gelap gulita, kosong, dan kemudian sayup sayup ada suara dan akhirnya sadar. Seperti bangkit dari kematian. Waduuhh... sebenarnya malu juga gw sama suster imut tadi eheem, kemudian sama orang yang sudah membawa gw ke PMI dengan harapan darah segar gw. hanya setengah yang bisa diambil, dan gw memang drop.


Tapi sejujurnya dalam hal ini gw juga “berbohong” sama petugas yang nge-cek kondisi gw. beberapa hari belakangan gw tidurnya sering telat, kemudian gw juga main futsal, dan makan gw juga gak teratur. Nah kan gw kena batunya. Jadi sebenarnya kalau mau donor darah, pastikan kondisi sedang fit. Atau paling tidak dalam kasus mendadak seperti ini, jangan terlalu nekat meskipun nekat itu juga perlu dilakukan. 


Sejak hari itu gw sama sekali gak kapok untuk donor darah dan kemaren pas ada acara donor darah massal yang gw tau infonya seminggu sebelum acara tersebut. gw juga ikut mengambil bagian dari donor darah dan tidak terjadi apa-apa bahkan rasanya gw lebih sehat dan makin bergairah. 


Intinya, sebelum donor darah persiapkan fisik dan mental dan jadikan donor darah menjadi gaya hidup anak muda yang peduli terhadap sesama. Kalau bukan kita siapa lagi ????


Mari budayakan bagi bagi darah :D

No comments:

Post a Comment