Sunday, May 11, 2014

College – Job – Family !!!!



Yap.. judul  diatas adalah salah satu untaian kata dari tiap kepala keluarga terhadap anaknya. (termasuk gw ) Dan itu ditanamkan kepada masing-masing anaknya dan diteruskan ke anak nya kemudian menjadi kata-kata warisan turun temurun. Sampai ada beberapa “pemberontak” yang tidak mengikuti hal tersebut sehingga menjadi fatal – anak durhaka, anak tak tau diri, anak bandel dsb -- . 

Orang tua menginginkan hal terbaik untuk anaknya, menjadi pribadi yang masa depannya cerah. Dan membanggakan dengan nilai tinggi. Ada urutan yang wajib (tidak juga sih)  atau fase yang harus dilalui anak. Yaitu college, job, family
College (sekolah-kuliah). Fase dimana anak  dituntut untuk belajar rajin untuk mendapatkan nilai bagus. Kuliah di perguruan tinggi dan ternama, bahkan selesai 3.5 tahun dengan cumluade. Nah, pada fase ini kita dituntut untuk mendapatkan nilai bagus. Bahkan saat matematika jelek (padahal memang dari sananya otak lemot dengan angka) orang tua bahkan guru melabeli dengan sebutan bodoh. Sementara beliau jago dalam seni tidak diperhitungkan. Yang parahnya lagi semua mata pelajaran disekolah yang jumlahnya belasan harus dikuasai semua. Apa-apaan ini !!! emangnya otak semua orang hebat ?? kuliah juga demikian. Harus belajar giat cepat wisuda. Karena kalau kuliah cuma prioritas tugas akhir saja. Yang lain tidak.

Job. Menamatkan perguruan tinggi dan bekerja. Juga dihadapkan ke problema yaitu yang banyak gajinya. Gak masalah kalu jadi “kuli” orang asing asalkan slip gaji bulananya wah. dan banyak manusia diluar sana yang “kaget” dengan keadaan dunia kerja yang berbanding terbalik dengan semua teori yang dipelajari di buku atau jurnal yang didapat dibangku kuliah. 

Family. Fase dimana kita membangun rumah tangga. Bagi yang lambat menikah pasti ditanya, kapan menikah, atau kapan punya anak, bahkan kapan mau nambah istri?? Wkwkw. Ini adalah  Situasi dimana kita lah yang berperan untuk membina anak kita. Apalagi dengan pola yang sama. Artinya menyamakan kondisi saat kita masih bocah-remaja-dewasa terhadap anak kita.
Kalau begini maka hidup kita akan  lurus. Satu warna, tidak terasa, tidak menantang, dan yang pastinya tidak banyak hal yang bisa kita ceritakan kepada anak cucu kita kelak. Begitulah kehidupan yang biasa, tak tercatat dalam dokumen sejarah (digugel search ).

Nah, saatnya para”pemberontak” beraksi. Sekolah memiliki segudang sarana kreatifitas begitu juga dengan kampus yang lebih dari sekolah. Bergabung dengan berbagai komunitas diluar sana yang menjamur. Seperti komunitas fotography, otomotif, dance, komunitas seni. Prestasi bukan hanya dengan nilai yang tinggi di dalam rapor, atau transkip nilai. Bahkan (kalau jaman kuliah) itu bisa duluan junior wisuda daripada kita. Dan seringkali para orang tua menyalahkan dan menekan anak mereka tanpa melihat prestasi diluar akademik. Perlu disadari bukan dengan angka dan statistik saja , Tapi dengan keahlian dan kematangan diri.

Pardon me.., gw bukannya menyalahkan orang tua. Sudah sangat pasti mereka ingin terbaik bagi masa depan kita. Orang tua mana yang ingin anaknya hancur. Tidak ada !! singa yang sadis saja sayang anaknya. Beda dengan kucing jinak yang mau makan anaknya sendiri. Tapi yang digaris bawahi adalah dukungan para orang tua. Mendukung setiap anak untuk bebas berkarya dan belajar “apapun” yang diinginkan. Dan yang pastinya ikut berperan aktif demi kebahagiaan kedua belah pihak. Lets say WE ARE DONE WITH THIS ORDINARY LIFE. 
Keep moving for adventures. this is our  life, make it a history !!

1 comment:

  1. Game Online... GabunG : ke F4n583771nG Pendaftaran Free ^o^

    ReplyDelete