Sebuah kebebasan

Kebebasan adalah kemampuan untuk berbuat sesuai apa yang diinginkan. Dan  acapkali di persepsikan sebagai kondisi dimana orang dihalalkan berbuat sesuka hatinya. akan tetapi, sebagian orang yang menganut paham kebebasan terkadang "salah" mengartikan apa yang dimaksud dengan bebas itu.

Gw adalah salah satu dari jutaan umat manusia yang menganut paham kebebasan. Gw adalah tipikal orang yang memang pada dasarnya suka dengan hal yang bebas. Tapi jangan ber-suuzon dulu guys. Mungkin paham yang gw anut itu berbeda dengan paham yang dimiliki oleh orang lain.

Gue dan yang namanya seorang Pacar

www.riaulive.com

Baiklah, untuk memulai cerita ini, gw kembali ke beberapa tahun yang lalu dengan mesin waktu tepatnya tahun 2006, tahun dimana gw lulus MTsN dan akan masuk ke SMA. Saat itu masa-masa pendaftaran siswa baru di Salah satu SMA terfavorit, SMAS Pemda Peranggas. Sebenarnya gw gak ada niat untuk masuk ke SMA ini, hanya saja orang tua tidak memberikan izin untuk sekolah diluar daerah tepatnya SMA di bengkalis, yah, dengan hati terpaksa gw harus sekolah yang jarak nya hanya 2 KM dari mantan sekolah gue dulu (MTsN).

Gue dan seutas jam tangan

Selamat malam kawula muda, selamat malam masyarakat, selamat malam para penggemar ( gaya si Dodit SUCI 4  ) kebayang kumisnya bergerak  gerak menahan ketawa pas di singgung raditya dika ahahhaa, gw bukan mau cerita tentang sosok beliau yang serba ngawur. Dan ini sama sekali gak ada hubungannya sama dia.

Baiklah, gini, pada jaman dahulu kala, (seperti mendongeng pula). Jam tangan itu sangat penting bagi orang-orang, pasti mereka kemana-mana membawa jam baik itu di tangan, atau model pakai pegang aja, (kayak pilem sherlock holmes dll) nah, kalo sekarang di hp merek apapun juga pasti ada jam digitalnya, mulai dari hp original sampe hp KW super. Masih pentingkah sebuah jam tangan??

Gue dan (entah) teman atau sahabat

Apakah kita sudah sangat hebat untuk bisa hidup sendiri ? mampukah kita melangkah tanpa ada arah dan tujuan? Sanggupkah kita berpetualangan tanpa ada “radar” yang menuntun ?

Tentu saja jawabannya TIDAK. Setidaknya kita memiliki sesuatu yang bisa kita sandarkan. Bukankah siang memiliki malam, langit dan bumi, panas dan dingin, lembut dan keras ?? semuanya ada yang mendampingi meskipun ada perbedaan. 

Sebagaimana mestinya manusia membutuhkan “sesuatu” untuk  bisa bertahan hidup, bertahan dalam arti bila melewati setiap sisi kehidupannya. Hal ini bisa merujuk terhadap apa yang disebut pertemanan. Ya, pertemanan antara insan yang berbeda namun saling membenahi antara satu dengan yang lain.

Gue dan soal rambut

Gw mau cerita tentang rambut, karena gw suka gonta ganti gaya rambut. Dari SD sampai sekarang gw sering dipuji “huda rambutnya bagus yak” atau ada juga yang bilang “azmil rambutnya kok bisa lurus, bahkan ada juga yang bilang, “ini sapu ijuk ya?? Kalo cicak jatoh pasti mati”  Dan “modelnya kayak belahan pantat aja” ahahaha (waktu itu gw belah tengah dsisiir kesamping).

honestly, gw gak sepenuhnya senang dengan kondisi rambut ini, lurus, tebal dan susah diatur (kalo disisir pasti balik lagi ke semula). Sebenarnya gw lebih suka rambut yang semi gondrong atau gondrong sama sekali, soalnya ditiup angin bisa kayak di pilem pilem itu, ahahaha. Gak gak gak, gw bukan banci !!!  sebenarnya kalau pendek gw ga pede dengan rambut tegak-tegak seperti duri dan itu menyebalkan menata rambut, apalagi kalau di pasang helm, rusak total.

Hanya sebatas pemikiran sederhana

Seseorang yang baik, selalu menolong, sabar, dan rela berkorban demi seseorang lainnya akan  segera dilupakan ketika ia menghilang dari kehidupan orang tersebut. perlahan tapi pasti, perannya akan di gantikan oleh orang lain yang punya sesuatu lebih. seiring berjalannya waktu ia tak akan pernah menjadi bagian dari ingatan indah orang itu. dan ia baru akan di ingat kembali ketika ia muncul di hadapan orang itu saling bertatapan mata.

Iya. Statement gw diatas (sekarang pake “gw” aja dah #keliatan labilnya gw ahhhaa) adalah hasil renungan gw menjelang tidur. Because it has happened to me guys!! Ya teserah lo mau bilang iya atau tidak tapi , i really do believe that !! gw pasti akan “lupa” dengan orang yang baik apalagi yang rada jahat. Tapi sejujurnya lupa itu bukan berarti gw sama sekali menghapus semua memori itu akan tetapi dengan kesibukan, lingkungan dan orang orang baru maka hal itu sedikit “terabaikan”.

Aku dan GPS.FC

Waktu kecil aku (ganti ah udah males pakai bahasa "gue") hobi main bola sepak, hanya saja orang tua melarang gara-gara permainan bola sepak berbahaya, bisa menyebabkan memar, keseleo, patah tulang dan sakit tingkat dewa. meskipun begitu aku tetap saja bermain secara diam-diam meskipun dibawah terik matahari siang.  Berawal dari kiper, ya aku aslinya seorang kiper waktu SD tidak tahu mengapa aku menyenanginya tanpa perlu capek-capek berlari, dan bisa menjadi orang terakhir yang menyelamatkan kiper, menurut aku itu adalah seorang "pahlawan" yang memiliki tanggung jawab terbesar dalam permainan itu. hingga akhirnya sebuah momen membuat aku trauma dengan sebuah tendangan bola kaki. ya, pada waktu itu aku mem-blok tendangan dengan dua tangan, tapi mungkin karena tulang tangang aku masih lemah, hingga akhirnya keseleo atau lebih tepatnya tangan kanan aku  "patah tebu". Efek sampingnya, aku dimarahi waktu pulang, dan ketika di urut itu sakitnya luar biasa banget, teriak-teriak kesakitan. tapi meskipun  begitu masih ada efek positifnya, bisa libur sekolah, tidak ada PR, atau menulis karena tangan tidak bisa digunakan dengan optimal (keliatan kali malas belajar hahaha ).